SURYA.CO.ID - Riadi, warga Desa Salam, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, kini hidup dalam bayang-bayang ketakutan.
Buaya peliharaannya yang dulu mungil, kini telah tumbuh menjadi raksasa sepanjang tiga meter.
Selama delapan tahun terakhir, buaya, hewan buat itu ia pelihara di samping rumahnya.
Namun, kini keberadaan buaya itu menjadi ancaman, tak hanya bagi Riadi, tapi juga warga sekitar.
Desakan agar buaya itu segera dipindahkan pun semakin kuat.
Kepala Desa Salam, Kurniawan Zuhri, mengungkapkan bahwa awalnya Riadi tak pernah menyangka buaya itu akan tumbuh sebesar sekarang.
“Ceritanya dulu waktu dibawa ke sini mungkin masih seukuran kadal. Mungkin dulu bawanya juga dari Papua pakai botol aqua karena masih bayi,” Kurniawan Zuhri, Kepala Desa Salam dikutip dari Kompas.com.
Keresahan sudah dirasakan sejak dua hingga tiga tahun lalu.
Baik Riadi maupun warga telah meminta Kurniawan untuk mencari solusi agar buaya segera dipindahkan.
Kurniawan mengaku sudah melaporkan situasi tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
BKSDA sempat dua kali berkunjung ke lokasi, tapi tak ada tindak lanjut.
Baru pekan lalu, Kurniawan kembali menghubungi pihak BKSDA dan mendapat jawaban yang mengejutkan, mereka tak lagi berwenang menangani satwa liar.
Sementara itu, risiko terus mengintai.
Kasi Pemadam dan Penyelamatan pada Unit Damkar Kabupaten Blitar, Tedy Prasojo, mengonfirmasi bahwa situasi ini sangat membahayakan.
“Ukuran kandang buaya lebih kecil dibandingkan ukuran buaya,” Tedy Prasojo, Unit Damkar Blitar.
Kandang buaya hanya berukuran 2,5 meter x 1 meter. Sementara panjang buaya telah mencapai tiga meter.
“Waktu tadi saya cek ke lokasi, posisi ekor dan kepala buaya itu sampai harus ditekuk karena ukuran kandangnya terlalu kecil," Tedy Prasojo.
Tak hanya sempit, kandang itu juga ringkih.
Tedy menyebut dinding kandang hanya setebal tujuh sentimeter.
“Betul. Buayanya kalau sampai berontak mestinya tidak sulit menjebol dinding kandang,” Tedy Prasojo.
Sayangnya, Damkar Blitar tak memiliki alat yang memadai untuk mengevakuasi buaya besar tersebut.
“Kami tidak punya alat untuk membius satwa besar seperti itu. Dan kami tidak berani kalau tidak dibius lebih dulu. Pasti akan membahayakan teman-teman," Tedy Prasojo.
Kini, laporan telah dilayangkan ke Tim SAR Surabaya.
“Informasinya, pihak buaya itu akan ditangani BKSDL Surabaya,” Tedy Prasojo.
Warga hanya bisa berharap agar proses evakuasi bisa segera dilakukan sebelum hal buruk terjadi.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.